Artikel Kelompok Sosial Masyarakat

Ilmu sosial tumbuh dan berkembang di Eropa. Perkembangannya tidak jauh berbeda dengan antropologi. Motivasi mempelajari antropologi dilatarbelakangi oleh ekspansi dan kolonialisasi kehidupan manusia di Eropa, dan bahkan penelitian bersumber dari masyarakat di luar Eropa.

Sosiolog Perancis Emile Durkheim meneliti masyarakat aborigin di Australia. Ia meletakkan dasar ilmu sosial yakni sosiologi. Masyarakat yang sederhana menjadi obyek material penelitiannya. Ia ingin melihat perkembangan masyarakat yang ditelitinya dan juga mau mengembangkan teori yang didapatnya secara akademik. Prinsip-prinsip dasar kehidupan sosial masyarakat yang terpinggirkan menjadi problem sosial yang dialami oleh masyarakat itu sendiri di mana ia hidup. Dalam permenungannya, Emile Durkheim berkata: “Yang menyatukan atau tidak menyatukan berkaitan dengan solidaritas masyarakat.”
Artikel Kelompok Sosial Masyarakat

Ada dua tipe solidaritas masyarakat, yakni solidaritas mekanis dan solidaritas organis. Solidaritas mekanis (mechanic) dianalogikan dengan sebuah mesin. Bila dikaitkan dengan manusia, maka tindakan seseorang atau masyarakat kurang lebih seragam. Di dalamnya terdapat hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal-balik. Di dalam solidaritas mekanis tidak terdapat spesialisasi pembagian kerja. Pada masyarakat desa, perbedaan kepandaian pada umumnya kurang menonjol, sehingga kedudukan para anggota secara individual tak begitu penting. Dari sudut pembagian kerja, apabila ada seorang anggota yang dikeluarkan, maka hal itu tak akan begitu terasakan. Masyarakat secara keseluruhan mempunyai kedudukan yang lebih penting daripada individu. Orang lain boleh mengerjakan pekerjaan orang lain. Kondisi ini terdapat dalam masyarakat yang sederhana, terdiri dari sedikit individu. Setiap individu melaksanakan kebebasan dan kehedaknya secara ala kadarnya. Keadaan atau struktur demikian, Durkheim menyebutnya solidaritas mekanis.

Solidaritas kedua disebut solidaritas organis, yakni keadaan dalam masyarakat-masyarakat yang kompleks, di mana telah diadakan spesialisasi kerja bagi anggotanya masing-masing. Timbullah keahlian, sehingga setiap golongan tak akan dapat hidup secara sendiri. Semakin komplek hidup masyarakat maka semakin membutuhkan yang lain. Keadaan demikian dapat disamakan dengan bagian-bagian suatu organisme yang merupakan suatu kesatuan yang tak dipisahkan, karena apabila salah satu bagian rusak, maka organisme tersebut akan macet dan mandek. Struktur ini oleh Durkheim menyebutnya solidaritas organis.

Ada empat jenis masyarakat, antara lain masyarakat berburu dan meramu, masyarakat pastoral, masyarakat agrikultural, dan masyarakat industrial. Pembagian kerja pada awalnya disebabkan oleh manusia pada saat manusia itu berburu dan meramu. Pembagian kerja didasarkan pada jenis kelamin. Maksudnya ialah perbedaan struktur fisik antara laki-laki dan perempuan. Berburu dilakukan oleh laki-laki. Tubuhnya yang atletis memampukan ia untuk berlari dan berburu. Sedangkan meramu artinya mengumpulkan bahan makanan. Bahan makanan pada umumnya lebih banyak dipahami oleh wanita.

Baca Juga :
  • contoh kelompok sosial
  • kelompok sosial adalah
  • macam-macam kelompok sosial
  • ciri kelompok sosial
  • pengertian kelompok sosial
  • jenis kelompok sosial
  • bentuk kelompok sosial
  • kelompok sosial sosiologi

Pembagian kerja yang dimaksud oleh Durkheim ialah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu tanpa dikuasai oleh individu yang lain. Pada abad ke-16 terdapat penemuan teknologi yang meringankan pekerjaan manusia. Selanjutnya pada abad ke-17 sampai ke-18 didirikan banyak pabrik, sehingga membentuk pekerja massal. Maka terbentuklah masyarakat baru. Hal ini menimbulkan konflik-konflik dalam masyarakat yang baru. Persoalan bagi Durkheim adalah bagaimana mengintegrasikan kelompok masyarakat yang baru ini. Karena itu dibentuklah dua solidaritas yakni solidaritas mekanis dan organis.

Durkheim melihat ada kebiasaan masyarakat yang tidak mempunyai kesatuan universal. Oleh karena itu, Durkheim merumuskan tiga unsur pembentuk perasaan komuniti, antara lain saling berinteraksi, sepenanggungan, dan saling memerlukan.

Pertama, seperasaan. Unsur seperasaan maksudnya seseorang berusaha untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut, sehingga semua menyebutkan dirinya sebagai satu perasaan dengan yang lain. Perasaan demikian terutama timbul apabila setiap orang mempunyai kepentingan yang sama di dalam memenuhi kebutuhan hidup yang lebih menekankan pada perasaan solider dengan orang lain. Unsur perasaan individual diselaraskan dengan unsur perasaan dengan kepentingan-kepentingan kelompoknya, sehingga dia merasakan kelompoknya sebagai struktur sosial masyarakatnya.

Kedua, sepenanggungan. Unsur sepenanggungan maksudnya setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan peranannya; dalam kelompok dijalanankan, sehingga dia mempunyai kedudukan yang pasti dalam kelompok sosial di mana dia hidup.

Ketiga, saling memerlukan. Unsur saling memerlukan maksudnya individu yang tergabung dalam masyarakat setempat merasakan dirinya tergantung pada komunitasnya yang meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan psikologis. Misalnya pemenuhan kebutuhan makanan dan perumahan. Secara psikologis, individu akan mencari perlindungan pada kelompoknya apabila dia berada dalam ketakutan, ancaman, krisis hidup, dan sebagainya. Perwujudan yang nyata dari individu terhadap kelompoknya adalah pelbagai kebiasaan masyarakat, perilaku-perilaku tertentu yang secara khas merupakan ciri masyarakat setempat. Melakukan yang terbaik berarti mengabdi kepada sang masyarakat. Durkheim menyebutnya dengan kesadaran kolektif.

Tidak ada komentar untuk "Artikel Kelompok Sosial Masyarakat"